Blog
Ilmiah
Pengantar
Teknologi Sistem Cerdas
Disusun
oleh :
Sava Alya
Andini
(16118559)
3KA22
UNIVERSITAS
GUNADARMA
TAHUN AJARAN 2020/2021
I. Definisi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
Kecerdasan
Buatan atau Artificial Intelligence adalah salah satu bagian dari ilmu komputer
yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) yang dapat melakukan
pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik
daripada yang dilakukan manusia.
Menurut
Andreas
Kaplan dan Michael Haentein mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai
“kemampuan system untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar
dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan
dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel”. System seperti
ini umumnya dianggap sebagai komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke
dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat
dilakukan manusia. Bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain system pakar, permainan komputer (games)
logika fuxxy, jaringan saraf tiruan dan robotika.
Menurut
John McCarthy, 1956, Artificial Intelligence adalah untuk mengetahui dan
memodelkan proses–proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat
menirukan perilaku manusia. Cerdas, berarti memiliki pengetahuan ditambah
pengalaman, penalaran (bagaimana membuat keputusan dan mengambil tindakan),
moral yang baik.
Secara
garis besar sebuah kecerdasan buatan dapat melakukan salah satu dari keempat
faktor berikut:
- Acting humanly, sistem yang dapat bertindak layaknya manusia.
- Thinking humanly, sistem yang bisa berpikir seperti halnya manusia.
- Think rationally, sistem yang mampu berpikir secara rasional.
- Act rationally, sistem yang mampu bertindak secara rasional.
II. Sejarah Kecerdasan Buatan
Bidang ini telah berkembang sangat pesat di 20
tahun terakhir seiring dengan kebutuhan perangkat cerdas pada industry dan
rumah tangga, oleh karena itu buku ini memaparkan berbagai pandangan modern dan
hasil riset terkini yang perlu dikuasai oleh para akademisi, pelajar dan
praktisi lengkap dengan implementasi nyata.
Sebenarnya, area Kecerdasan
Buatan (Artificial Intelligence) atau
disingkat dengan AI, bermula dari kemunculan komputer sekitar th 1940-an,
meskipun sejarah perkembangannya dapat dilacak sejak zaman Mesir kuno. Pada
masa ini, perhatian difokuskan pada kemampuan komputer mengerjakan sesuatu yang
dapat dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, komputer tersebut dapat meniru
kemampuan kecerdasan dan perilaku manusia.
McMulloh
dan Pitts pada tahun 1943 mengusulkan model matematis bernama perceptron dari
neuron di dalam otak. Sumbangan terbesar di bidang AI diawali pada paper Alan Turing,
pada tahun 1950 yang mencoba menjawab “Dapatkah computer berfikir” dengan
menciptakan mesin Turing. Paper Alan Turing pada tahun 1950 berjudul “Computing
Machineri and Intelligence” mendiskusikan syarat sebuah mesin dianggap cerdas.
Dia beranggapan bahwa jika mesin dapat dengan sukses berprilaku seperti
manusia, kita dapat menganggapnya cerdas.
Pada
akhir 1955, Newell dan Simon mengembangkan The Logic Theorist, program AI
pertama. Program ini merepresentasikan masalah sebagai model pohon, lalu
penyelesaiannya dengan memilih cabang yang akan menghasilkan kesimpulan
terbenar. Program ini berdampak besar dan menjadi batu loncatan penting dalam
mengembangkan bidang AI. Pada tahun 1956 John McCarthy dari Massacuhetts
Institute of Technology dianggap sebagai bapak AI, menyelenggarakan konferensi
untuk menarik para ahli komputer bertemu, dengan nama kegiatan “The Dartmouth
summer research project on artificial intelligence.” Konferensi Dartmouth itu
mempertemukan para pendiri dalam AI, dan bertugas untuk meletakkan dasar bagi
masa depan pemgembangan dan penelitian AI. John McCarthy di saat itu
mengusulkan definisi AI adalah “ AI merupakan cabang dari ilmu komputer yang
berfokus pada pengembangan komputer untuk dapat memiliki kemampuan dan berprilaku
seperti manusia”.
Pada
tahun 1960 hingga 1970, muncul berbagai dikusi bagaimana komputer dapat meniru
sedetail mungkin pada kemampuan otak manusia, dimana saat itu dapat
dikategorikan sebagai “classical AI”. Pada tahun 1980, dimana computer yang
semakin mudah diperoleh dengan harga yang lebih murah menjadikan berbagai riset
di bidang kecerdasan buatan berkembang sangat pesat pada berbagai universitas.
III. Konsep Dasar Artificial Intelligence
3 konsep dasar kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) :
- Pembelajaran Mesin (Machine Learning). Pembelajaran mesin
adalah cabang dari AI yang bertujuan untuk memberikan mesin kemampuan dalam
mempelajari tugas tanpa kode yang sudah ada. Dalam istilah yang paling
sederhana, mesin tersebut akan diberikan contoh uji coba dalam jumlah yang
besar untuk tugas tertentu. Ketika mesin tadi menjalani uji coba, mesin itu
akan belajar dan mengadaptasi strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Misalnya, mesin pengenal gambar dapat diberikan jutaan gambar untuk
dianalisis. Setelah melalui permutasian yang panjang, mesin akan memperoleh
kemampuan untuk mengenali pola, bentuk, wajah, dan masih banyak lagi.
- Pembelajaran Mendalam (Deep Learning). Pembelajaran mendalam
adalah teknologi utama di balik mobil tanpa kemudi . Pembelajaran mendalam
mendapatkan banyak perhatian belakangan ini karena dapat mencapai hasil yang
sebelumnya tidak mungkin. Model pembelajaran yang mendalam dapat mencapai
akurasi yang canggih, terkadang melebihi kinerja tingkat manusia. Model dilatih
dengan menggunakan set besar data berlabel dan arsitektur jaringan saraf yang
berisi banyak lapisan.
- Jaringan Saraf Tiruan (Neural Network).
Jaringan Saraf Tiruan Neural Network atau juga disebut sebagai jaringan saraf
tiruan adalah berbagai teknologi pembelajaran yang mendalam, yang juga berada
di bawah naungan kecerdasan buatan atau AI. Neural Network dikonfigurasikan
untuk aplikasi tertentu, seperti pengenalan pola atau klasifikasi data melalui
proses pembelajaran. Jaringan ini terdiri dari sejumlah besar elemen pemrosesan
yang sangat saling berhubungan yang bekerja bersama untuk memecahkan masalah
tertentu. Contoh aplikasi komersial yang signifikan sejak tahun 2000 meliputi
pengenalan tulisan tangan untuk pemrosesan cek, transkripsi ucapan menjadi
sebuah teks, analisis data, dan prediksi cuaca dan pengenalan wajah Jaringan
saraf tiruan ini terinspirasi oleh hal-hal yang kita temukan dalam biologi kita
sebagai manusia.
IV. Studi kasus Artificial Intelligence
Coca-Cola dapat menjadi salah satu referensi contoh
penerapan AI di perusahaan F&B. Penerapan AI dan big data mendayai hampir semua langkah bisnis yang dilakukan oleh
perusahaan minuman berkarbonasi ini.
AI adalah fondasi yang melandasi inisiatif bisnis Coca-Cola karena Coca-Cola ingin menciptakan pengalaman tentang kecerdasan,
dan AI sebagai intinya. Coca-Cola adalah perusahaan minuman terbesar di dunia yang
memiliki lebih dari 500 brand dan menyajikan lebih dari 1,9 miliar minuman tiap
harinya. Coca-Cola memasarkan produknya di lebih dari 200 negara. Dan
di tiap pasarnya, Coca-Cola memasarkan produk yang berbeda berdasarkan cita
rasa, kandungan gula, dan kalori, sesuai preferensi lokal.
Hal
ini juga demi memenangkan persaingan dengan rival lokal. Untuk tetap berada di
posisi terdepan di tiap pasar, Coca-Cola harus memahami preferensi lokal. Untuk itu Coca-Cola harus memiliki dan menganalisis data dalam jumlah
sangat besar dari berbagai sumber untuk bisa menentukan brand yang akan disukai
pasar.
Apa contoh penerapan AI dalam bisnis Coca-Cola?
- Memasang virtual assistant berupa AI bot pada mesin vending sehingga
konsumen dapat menikmati racikan minuman kesukaannya di mesin vending di mana
saja.
- Menggunakan algoritme AI pada mesin vending agar mesin dapat
menyesuaikan "mood" dengan lokasi penempatan mesin.
- Memanfaatkan dan menganalisis data untuk membuat minuman
yang lebih sesuai selera lokal maupun menciptakan minuman bercita rasa baru.
- Menganalisis media sosial untuk memahami di mana, kapan, dan
bagaimana konsumen mengonsumsi minuman Coca-Cola dan mencari tahu produk terpopuler
di lokasi tertentu (lebih dari 90% konsumen membuat keputusan pembelian
berdasarkan content media sosial).
- Mengembangkan teknologi image
recognition untuk memverifikasi kupon/struk pembelian terkait program loyalty
& reward.
Daftar Pustaka
Budiharto, W. (2012, Juni 6). Kecerdasan Buatan, Kini dan Akan Datang.
Diambil kembali dari socs.binus.ac.id: https://socs.binus.ac.id/2012/06/06/mengenal-kecerdasan-buatan-kini-dan-akan-datang
Lararenjana, E. (2020, Agustus 13). Artificial Intelligence Adalah
Kecerdasan Entitas Ilmiah, Pahami Pengertiannya. Diambil kembali dari
merdeka.com:
https://www.merdeka.com/jatim/artificial-intelligence-adalah-kecerdasan-entitas-ilmiah-pahami-pengertiannya-kln.html?page=4
Mengenal 3 Konsep Dasar Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence). Diambil kembali dari idmetafora.com:
https://idmetafora.com/news/read/318/mengenal-3-konsep-dasar-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence.html
Comments
Post a Comment